Sabtu, 17 September 2011

BAKTERI ANAEROB

Infeksi anaerob adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang didalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak membutuhkan oksigen. Bakteri anaerob dapat menginfeksi luka dalam, jaringan yang terletak lebih dalam dan organ-organ internal yang sangat sedikit membutuhkan oksigen. Infeksi ini sangat khas yaitu pembentukkan abses berisi cairan nanah yang berbau busuk disertai kerusakkan jaringan.


Deskripsi

Anaerob artinya “hidup tanpa udara”. Bakteri anaerob berkembang pada tempat-tempat yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung oksigen. Kuman-kuman ini normalnya ditemukan di mulut, saluran pencernaan dan vagina serta pada kulit. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri anaerob antara lain gas gangren, tetanus dan botulisme. Dan hampir semua infeksi yang terjadi pada gigi disebabkan oleh bakteri anaerob.
Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi jika barier (sawar) normal (seperti kulit, gusi dan dinding usus) mengalami kerusakkan akibat pembedahan, jejas atau penyakit. Biasanya sistem kekebalan tubuh akan membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh, tetapi kadang-kadang bakteri tersebut mampu berkembang dan menyebabkan infeksi. Bagian tubuh yang mengalami kerusakkan jaringan (nekrosis) atau suplai aliran darahnya sedikit merupakan tempat-tempat yang disenangi oleh bakteri anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena miskin akan oksigen. Keadaan yang kurang mengandung oksigen dapat disebabkan karena penyakit pembuluh darah, keadaan syok, trauma/cedera dan tindakkan pembedahan.

Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi di seluruh bagian tubuh. Misalnya:
Mulut, kepala dan leher. Infeksi dapat terjadi pada saluran akar gigi, gusi, rahang, tonsil, tenggorok, sinus-sinus dan telinga.

Paru. Bakteri anaerob menyebabkan pneumonia, abses paru, infeksi pada salaput pembungkus paru (empiema) dan pelebaran bronkhus pada paru (bronkiektasis).

Rongga perut. Infeksi bakteri anaerob didalam perut membentuk abses, radang selaput rongga perut (peritonitis) dan radang usus buntu (apendisitis).

Saluran kelamin wanita. Bakteri anaerob menyebabkan abses panggul, penyakit radang panggul, peradangan dinding rahim (endometritis) serta infeksi panggul yang diikuti keguguran atau persalinan prematur.

Kulit dan jaringan lunak. Bakteri anaerob sering menyebabkan ulkus pada penderita diabetes, gangren, infeksi yang merusak lapisan kulit sebelah dalam dan jaringan serta luka infeksi akibat gigitan.

Susunan saraf pusat. Bakteri anaerob menyebabkan pembentukkan abses pada otak dan susunan saraf pada tulang belakang.

Aliran darah. Bakteri anaerob dapat ditemukan di dalam aliran darah penderita yang sakit (keadaan ini disebut bakteremia).

Penyebab dan Gejala-Gejala

Penderita yang mengalami syok, cedera atau menjalani tindakkan pembedahan serta mereka yang menderita penyakit pembuluh darah atau tumor beresiko tinggi terinfeksi oleh bakteri anaerob. Banyak jenis bakteri anaerob yang dapat menyebabkan infeksi. Dan juga, kebanyakkan infeksi anaerob adalah “infeksi campuran” artinya infeksi yang terjadi merupakan campuran dari beberapa bakteri yang berbeda. Bakteri anaerob yang paling sering menyebabkan infeksi adalah Bacteroides fragilis, Peptostreptococcus dan golongan Clostridium.

Tanda dan gejala-gejala infeksi bakteri anaerob bervariasi tergantung lokasi infeksi pada tubuh. Secara umum, infeksi bakteri anaerob menyebabkan kerusakkan jaringan, pembentukkan abses dengan nanah yang busuk serta demam. Gejala-gejala khas infeksi bakteri anaerob sesuai lokasi di tubuh adalah:
Gigi dan gusi. Pembengkakan dan perdarahan gusi, napas berbau dan rasa sakit. Infeksi berat menyebabkan luka berdarah.

Infeksi tenggorokan. Sakit tenggorokan, napas berbau, mulut terasa pahit, demam dan perasaan tercekik.

Infeksi paru. Nyeri dada, batuk, sesak napas, sputum/dahak yang berbau busuk dan kehilangan berat badan.

Infeksi dalam rongga perut. Rasa sakit, demam dan kemungkinan harus dilakukan tindakan pembedahan., serta keluarnya cairan nanah yang berbau busuk dari luka infeksi.

Infeksi panggul. Keluarnya nanah atau darah yang berbau busuk dari uterus, rasa sakit di seluruh tubuh atau pada panggul, demam dan menggigil.

Kulit dan jaringan lunak. Luka yang terinfeksi menyebabkan kemerahan pada kulit di sekitarnya, sangat sakit, pembengkakan dan cairan nanah yang berbau busuk. Infeksi kulit menyebabkan pembengkakan pada kulit yang sakit, rasa sakit, kemerahan, luka terbuka (ulkus) dengan nanah yang berbau busuk. Infeksi kulit berat menyebabkan kerusakkan jaringan kulit (nekrosis).

Aliran darah. Akibat masuknya bakteri pada aliran darah menimbulkan demam tinggi (40,6 derajat Celcius), menggigil, sakit berat dan berpotensi menjadi fatal.

Diagnosis

Diagnosis infeksi kuman anaerob ditegakkan berdasarkan gejala-gejala utama, riwayat medis penderita dan lokasi infeksi. Infeksi yang menghasilkan nanah berbau busuk dari suatu abses merupakan tanda pasti adanya infeksi anaerob. Nanah yang berbau busuk dibentuk oleh bakteri anaerob dan terjadi pada 1/3 hingga ½ penderita yang mengalami infeksi lanjut. Selain itu pada infeksi bakteri anaerob menimbulkan kerusakkan dan kematian jaringan (nekrosis) serta pembentukkan gas pada tempat terjadinya infeksi tersebut. Contoh jaringan dari bagian tubuh yang terinfeksi dapat diambil dengan menggunakan kapas lidi (swab) atau jarum suntik. Dengan demikian dapat ditentukan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi. Karena bakteri ini mudah mati akibat oksigen, kuman ini sulit tumbuh dan berkembang pada biakkan jaringan nanah di laboratorium.

Riwayat medis penderita juga sangat membantu dalam mendiagnosis infeksi bakteri anaerob. Penderita yang baru menjalani tindakan pembedahan, perawatan gigi, menderita tumor, penyakit pada pembuluh darah atau mengalami cedera rentan terhadap infeksi ini. Kegagalan terapi infeksi anaerob dengan antibiotika menyebabkan infeksi bakteri anaerob berlanjut. Lokasi infeksi dan jenis infeksi juga dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi ini
Pemeriksaan darah dilakukan jika ditemukan bakteri di dalam aliran darah dan pemeriksaan radiologi untuk melihat adanya infeksi pada organ-organ dalam tubuh.

Terapi

Infeksi yang serius membutuhkan pengobatan dan perawatan di rumah sakit. Pengobatan dengan antibiotika harus segera diberikan. Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan bakteri penyebab infeksi dan untuk menentukan antibiotika yang sensitif terhadap bakteri tersebut. Tidak semua antibiotika dapat mengatasi infeksi bakteri anaerob. Antibiotika yang masih sensitif terhadap bakteri anaerob antara lain: kloramfenikol, metronidazol dan imipenem. Antibiotika lainnnya yang biasa digunakan adalah klindamisin atau sefoksitin.

Pengangkatan atau drenase abses selalu dilakukan. Nanah didrenase dengan menggunakan jarum suntik pada abses kulit. Drenase juga dilakukan pada beberapa abses yang terletak pada organ-organ dalam dengan bantuan USG.

Prognosis

Penyembuhan sempurna dapat dicapai jika dilakukan pembedahan dan pengobatan antibiotika yang tepat. Jika tidak diobati dan dikontrol ulang maka infeksi dapat menimbulkan kerusakkan jaringan dan tulang sehingga membutuhkan tindakan bedah plastik untuk memperbaiki keadaan tersebut. Infeksi berat dapat mengancam nyawa seseorang.

Pencegahan

Walaupun infeksi bakteri anaerob dapat terjadi pada siapa saja, kesehatan lingkungan dan dan tubuh dapat mencegah terjadinya infeksi ini.


referensi : www.susukolostrum.com  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar